Sabtu, 22 Oktober 2011

TOKYO Mosque

 TOKYO Mosque : The Legend of ISLAM in TOKYO


Orang-orang yang beriman pastilah membutuhkan TEMPAT IBADAH. Dimana disitu terjalinlah hubungan yang khusus antara sang mahkluk dengan sang Pencipta secara langsung.

Oleh karena itu, tempat ibadah memiliki peranan yang sangat penting dalam memulai komunikasi antar sesama manusia. Berkat komunikasi tersebut, orang-orang yang telah dikenal dan terikat satu sama lain, yang telah menemukan solusi untuk masalah mereka sendiri, atau yang telah berdiri bersama, memiliki tempat yang dianggap seperti pusat paling aman juga didalam tempat ibadahnya.

Dalam hal ini, jika merunut ke sejarah memang ada banyak tempat ibadah menurut agama masing-masing. Ada kuil, temple, gereja dan juga MASJID.

Disini ISLAM menganggap ibadah dengan para jamaat adalah sesuatu yang penting. Dan mereka membangun masjid sesuai dengan wilayah masing-masing. Pertama dan terutama, Masjid Nabawi (Nabi '(AS) Masjid) di Madinah, dan lainnya seperti Masjid al-Amawi (Suriah), Masjid Qurtuba (Spanyol), Masjid Samarra (Irak), Masjid Ibnu Tulun (Mesir), Masjid Kalon (Uzbekistan), Faisal Masjid (Pakistan), Sultan Ahmet Camii (Blue Mosque), Raya Sulaimaniah Camii dan Selimiye Camii (Turki).

Masyarakat TURKI yang beremigrasi dari KAZAN (Rusia) membangun Masjid TOKYO pada tahun 1938, didukung oleh sebuah yayasan dari perkumpulan orang-orang Jepang yang terhormat.

Gaya arsitektur Masjid Tokyo sangat klasik, terdiri dari 2 lantai. Lantai 2 dipergunakan untuk beribadah, sedangkan lantai 1 merupakan ruang serbaguna yang dapat dipergunakan untuk acara pernikahan, pameran, fashion show, dan konferensi.

Tidak diragukan lagi, bahwa Masjid TOKYO merupakan alternatif bagi orang-orang di Jepang untuk belajar tentang ISLAM. Dan dengan keberadaan Masjid TOKYO yang dibangun oleh warga TURKI, setidaknya bisa lebih menjalin hubungan kekerabatan antara TURKI dengan JEPANG.

Mengenai sejarah ISLAM di Jepang, ISLAM berkembang di Jepang pada tahun 1877 ketika Perang Dunia Kedua melalui hubungan diplomatik antara negara Jepang dengan Turki. Penduduk di Jepang menganggap bahwa Islam adalah salah satu agama yang dianut oleh penduduk di dunia barat.

Pada masa itu, kisah tentang Nabi Muhammad SAW dan agama Islam sendiri telah diterjemahkan dalam bahasa jepang. Hal inilah yang membantu ISLAM mendapatkan tempat tersendiri di kalangan penduduk Jepang, meskipun hanya sebagai ilmu pengetahuan ataupun sejarah kebudayaan dunia.

Sekarang ini sudah hampir 40 masjid dan 100 organisasi Islam berada di Jepang.

Mengapa ISLAM mudah sekali tersebar di Jepang ???

Masyarakat Jepang modern tidak lagi mementingkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Mayoritas penduduk Jepang beragama Shinto dan Budha (*atau menganut kedua ajaran tersebut). Meskipun ada juga yang menganut ajaran Kristen. Kini, hampir semua penduduk Jepang LEMAH dalam ilmu keagamaan karena gaya hidup modern mereka yang lebih mementingkan urusan duniawi. Akibatnya banyak sekali penduduk Jepang yang merasa hati mereka KOSONG dan seperti mencari "sesuatu" dalam hidup mereka. Sehingga, kedatangan ISLAM ke Jepang telah mengisi kekosongan hati penduduk Jepang dan melengkapi hidup mereka dengan memeluk agama ISLAM dengan hati yang terbuka. 

Bagaimana penyebaran ISLAM di Jepang ????

Penyebaran ISLAM di Jepang melalui 2 cara, yaitu: 
  • Perkawinan: Banyak warga asing yang beragama Islam menikahi wanita-wanita setempat (Japanese women), sehingga menyebabkan para wanita jepang ini memeluk Islam.
  • Dakwah: Beberapa warga asing yang beragama Islam, aktif menyebarkan dakwah tentang Islam di Jepang, sehingga dengan sendirinya banyak warga Jepang yang memeluk Islam dengan hati terbuka.
 Siapakah orang Jepang pertama yang memeluk ISLAM ????
Hingga kini tidak diketahui siapakah orang Jepang pertama yang memeluk agama Islam. Namun berdasarkan hasil kajian, terdapat 3 orang warga Jepang yang dikenal pasti sebagai warga Jepang terawal yang memeluk agama Islam:

  • Mitsutaro Takaoka : Beliau memeluk Islam pada tahun 1909 dan mengganti namanya menjadi Omar Yamaoka selepas menunaikan ibadah Haji di Makkah.
  • Bunpachiro Aroga : Beliau memeluk Islam ketika berada di India, karena dakwah yang ada disana, dan mengganti namanya menjadi Ahmad Ariga.
  • Torajiro Yamada: Beliau mengunjungi negara Turki karena bersimpati dengan korban "Tragedi Kapal Karam Ertugrul" dan akhirnya memeluk Islam disana, serta mengganti namanya menjadi Abdul Khalil setelah menunaikan ibadah Haji di Makkah.
Berapakah jumlah penduduk ISLAM di Jepang ????

Jumlah tepatnya penduduk Islam di Jepang masih belum diketahui secara pasti. Namun terdapat beberapa sumber yang mengatakan jumlah penduduk Islam di Jepang sekitar 100,000 sampai 1,260,000 orang. Mayoritas dari mereka adalah penduduk Jepang keturunan, kumpulan pendatang yang terdiri dari golongan pekerja atau pelajar yang sudah mendapatkan status sebagai warga negara tetap di Jepang.
  • Sekitar tahun 1997, terdapat sekitar 100,000 sampai 150,000 warga negara Jepang yang beragama Islam dan mayoritas dari mereka adalah warga Jepang keturunan dan pendatang yang sudah mendapatkan status warga negara tetap. Lebih jelasnya bisa dilihat disini: http://www.sma-igs.net/population.html
  • Menurut hasil kajian terbaru " An analysis of the World Muslim population by Country / Region" , kira-kira 1% atau sekitar 1,254,497 orang rakyat Jepang yang beragama ISLAM. Bisa dilihat disini: http://www.factbook.net/muslim_pop.php
Bagaimana sejarah kedatangan para pendatang ke negara Jepang ?
Kebanyakan orang ISLAM di negara Jepang adalah para pendatang dari negar-negara Islam seperti: Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Iran dan Turki. Mereka datang dan menetap di Jepang pada akhir tahun 1980 an ketika Jepang sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang parah.

Ini mendorong negara Jepang untuk mengambil tenaga dari para warga asing untuk usaha kilang mereka. 

Jumlah para pekerja asing di Jepang pada awalnya sangat sedikit, tetapi kemudian meningkat drastis 10 kali lipatnya.

Setelah 3 tahun kedatangan mereka, tumbulah masjid-masjid di Jepang. Dan banyak warga negara asing yang beragama Islam menikah dengan wanita-wanita Jepang. Dan mereka membudayakan bahasa jepang dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Mereka tidak lagi dianggap sebagai warga negara asing oleh masyarakat Jepang, tetapi sudah dianggap sebagai bagian dari masyarakat Jepang sendiri. Menurut kajian terbaru, bangsa MELAYU merupakan komuniti pendatang Islam terbesar di Jepang. Orang-orang melayu disana berketurunan Malaysia-Indonesia-Singapura dan mereka hidup sebagai sebuah komuniti karena adanya persamaan bahasa, budaya, dan adat walaupun berlainan negara.

Kedatangan para pendatang Islam ke Jepang telah mempengaruhi jumlah penduduk Islam di negeri sakura tersebut. Meskipun mayoritas penduduk Islam di Jepang adalah para warga keturunan, tetapi setidaknya sudah terjadi peningkatan dari segi pengislaman dari penduduk asal Jepang itu sendiri.

Sangat menarik sekali bukan bagaimana sejarah keberadaan para MUSLIM di Jepang ???....

Apakah anda ingin berkunjung ke Masjid Tokyo ??? 

Akses menuju kesana sangat mudah sekali, Anda bisa menggunakan YAMANOTE line dari shinjuku dan norikai dengan menggunakan Odakyu Line menuju ke YOYOGI UEHARA. Cukup jalan kaki saja dari Yoyogi Uehara station sekitar 5 menit.

*Salam sejuk dari negeri sakura.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar